GERHANA MATAHARI DAN BULAN
Peristiwa gerhana matahari atau
bulan adalah peristiwa yang langka. Saking langkanya, tidak heran kalau peristiwa
ini ditunggu-tunggu jutaan mata penghuni bumi. Namun, untuk mendapatkan gerhana
total, tidak semua belahan bumi bisa melihatnya, tergantung di belahan bumi
mana gerhana tersebut terjadi. Pada tahun 2011 terjadi 6 kali, 4 gerhana
matahari (kesemuanya parsial), dan 2 gerhana bulan (semuanya total dan terlihat
dari Indonesia). Jumlah sebanyak itu termasuk peristiwa langka, diperkirakan
hanya akan terjadi 6 kali selama abad 21. Berikut penjelasan tentang gerhana
Matahari dan Bulan.
Gerhana
Matahari
Bumi beredar mengelilingi Matahari
sedang Bulan beredar mengelilingi Bumi. Dalam peredarannya mengelilingi Bumi,
suatu saat Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari (istilahnya bulan
baru). Matahari-Bulan-Bumi tampak segaris seperti pada gambar berikut. Nah,
jika saat itu manusia di Bumi melihat ada bagian Matahari yang tertutup oleh
Bulan maka saat itu terjadi gerhana Matahari. Bagian Matahari yang tertutup
oleh Bulan bisa seluruhnya atau sebagian saja.
A.
Jenis gerhana Matahari
Jika matahari tertutup seluruhnya
oleh Bulan berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Pada
GMT piringan Matahari sama sekali tidak terlihat. Yang terlihat hanyalah bagian
Matahari yang disebut korona.
- Jika Matahari tertutup sebagian saja namun seluruh Bulan ada di depan Matahari maka Matahari akan tampak seperti cincin. Karena tampak seperti cincin maka gerhana jenis ini dinamakanGerhana Matahari Cincin (GMC).
- Apabila Matahari tertutup sebagian saja dan tidak seluruh Bulan berada di depan Matahari berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Gerhana Matahari sebagian biasa juga disebut Gerhana Matahari Penumbra.
B.
Penyebab terjadinya gerhana Matahari
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakanpenumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakanpenumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.
Bayangan benda langit akibat cahaya
Matahari ada dua jenis: umbra (bayangan utama) dan penumbra (bayangan tambahan)
Sekarang mari kita ikuti perjalanan
Bulan mengitari Bumi. Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar tersebut, Bulan melintas
tepat di antara Bumi dan Matahari. Nah, apabila kita berada di daerah pertemuan
umbra dengan permukaan bumi (yakni daerah yang ditunjuk oleh panah U pada
gambar) maka kita akan melihat GMT. GMT biasanya dapat disaksikan selama kurang
lebih 3 menit. Paling lama sekitar 7 setengah menit. Apabila kita berada di
daerah pertemuan penumbra dengan permukaan Bumi (yakni daerah yang ditunjuk
oleh panah P) maka yang kita lihat adalah GMS.
Gambar berikut ini barangkali bisa
memberikan ilustrasi yang lebih baik.
Sekarang perhatikan gambar
berikut.
Pada gambar tersebut ada daerah yang
disebut antumbra (yakni daerah yang ditunjuk oleh panah A). Daerah ini
merupakan perpanjangan umbra. Apabila kita berada di daerah pertemuan antumbra
tadi dengan permukaan Bumi maka yang kita lihat adalah GMC. Kalau GMT paling
lama dapat disaksikan tidak lebih dari 8 menit maka GMC dapat disaksikan hingga
11 menit. Perhatikan bahwa pada GMC pertemuan penumbra dengan permukaan Bumi
lebih besar dibanding pada peristiwa GMT. Artinya lebih banyak daerah yang bisa
menyaksikan GMS ketika terjadi GMC dibanding ketika terjadi GMT.
Terkadang Bulan melintas tidak tepat
di tengah Bumi dan Matahari sehingga umbra dan antumbra Bulan tidak mengenai
Bumi seperti pada gambar berikut
Pada gambar tersebut bayangan yang
mengenai Bumi hanyalah penumbra. Jika begini kejadiannya maka yang terjadi di
Bumi hanyalah GMS. Tidak ada GMT dan GMC.
C.
Beberapa faktor yang memengaruhi gerhana Matahari
1. Pengaruh jarak
Lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk lonjong (elips). Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan jarak Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Akan ada juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
Lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk lonjong (elips). Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan jarak Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Akan ada juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
Berbicara masalah jarak, ada hal
menarik terkait dengan ukuran Matahari dan Bulan. Perhatikan gambar berikut.
Diameter Matahari kira-kira 109 kali
diameter Bumi. Diameter Bumi kira-kira 3.67 kali diameter Bulan. Dengan kata
lain diameter Matahari 400 kali lebih diameter Bulan. Akan tetapi jika kita
melihat ke langit ternyata keduanya terlihat hampir sama besarnya. Itu karena
jarak Bumi-Matahari juga sekitar 400 kali jarak Bumi-Bulan. Inilah yang
memungkinkan Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari ketika terjadi GMT.
Perhatikan kembali gambar lintasan
Bumi dan Bulan di atas. Saat Bumi berada di titik terdekatnya dari Matahari
(sekitar 147 juta km) sedang Bulan berada di titik terjauhnya dari Bumi
(sekitar 400 ribu km) Bulan akan terlihat lebih kecil daripada Matahari. Nah,
ini memungkinkan terjadinya GMC. Sebaliknya, saat Bumi berada di titik
terjauhnya dari Matahari (sekitar 152 juta km) sedang Bulan berada di titik
terdekatnya dari Bumi (sekitar 357 ribu km) maka Bulan terlihat lebih besar
daripada Matahari. Ini memungkinkan terjadinya GMT.
2. Pengaruh perbedaan bidang
lintasan
Walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru) namun tidak tiap bulan terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2 kali gerhana Matahari. Mengapa demikian? Bumi mengelilingi Matahari dalam sebuah bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam sebuah bidang. Ternyata bidang lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan bidang lintasan Bulan mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat. Apa akibatnya? Perhatikan gambar berikut.
Walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru) namun tidak tiap bulan terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2 kali gerhana Matahari. Mengapa demikian? Bumi mengelilingi Matahari dalam sebuah bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam sebuah bidang. Ternyata bidang lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan bidang lintasan Bulan mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat. Apa akibatnya? Perhatikan gambar berikut.
Gambar tersebut memperlihatkan dua
kejadian bulan baru. Ketika terjadi bulan baru yang sebelah kanan, Bulan berada
jauh di bawah bidang lintasan Bumi sehingga tidak ada bayangan Bulan (umbra
maupun penumbra) yang mengenai Bumi. Akibatnya tidak terjadi gerhana. Sekarang
bulan baru yang sebelah kiri. Ketika itu Bulan berada di bidang lintasan Bumi
sehingga ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai bumi.
Akibatnya terjadi gerhana.
Titik potong Bulan dengan bindang lintasan Bumi disebut titik simpul (node). Gerhana Matahari hanya terjadi jika bulan baru terjadi di sekitar titik simpul tersebut. Perhatikan gambar berikut.
Titik potong Bulan dengan bindang lintasan Bumi disebut titik simpul (node). Gerhana Matahari hanya terjadi jika bulan baru terjadi di sekitar titik simpul tersebut. Perhatikan gambar berikut.
Gerhana
Bulan
Gerhana Bulan dapat dianggap sebagai
kebalikan dari gerhana Matahari. Ketika gerhana Matahari, Bumi berada dalam
bayangan Bulan; ketika gerhana Bulan, Bulan berada dalam bayangan Bumi. Ketika
terjadi gerhana Bulan total, Bulan yang sedang purnama secara berangsur-angsur
menjadi gelap (biasanya berwarna kemerahan).
A. Jenis gerhana Bulan
- Apabila seluruh Bulan berada di dalam umbra maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Total(GBT).
- Apabila sebagian Bulan berada di dalam umbra (sebagian lagi dalam penumbra) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS).
- Apabila seluruh Bulan berada di dalam penumbra atau sebagian saja (ada bagian Bulan yang tidak mengalami gerhana) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Penumbral (GBP).
Perhatikan bahwa GBT selalu
didahului dan diikuti oleh GBS dan GBP, sedang GBS selalu didahului dan diikuti
oleh GBP.
B. Penyebab terjadinya gerhana Bulan
Sama dengan yang terjadi pada peristiwa gerhana Matahari, ketika Bumi berada di hadapan Matahari terbentuk bayangan Bumi yang terdiri dari umbra dan penumbra.
Sama dengan yang terjadi pada peristiwa gerhana Matahari, ketika Bumi berada di hadapan Matahari terbentuk bayangan Bumi yang terdiri dari umbra dan penumbra.
Berbeda dengan ukuran umbra Bulan
pada gerhana Matahari yang amat kecil dibanding ukuran Bumi, umbra Bumi pada
gerhana Bulan dapat meliputi Bulan seluruhnya. Akibatnya, apabila pada gerhana
Matahari kita hanya bisa menikmati GMT tidak lebih dari 8 menit, pada GBT kita
bisa menikmatinya hingga lebih dari satu jam—tergantung dari seberapa dekat
Bulan dari pusat umbra.
Sekitar 35% dari semua gerhana Bulan
adalah GBP yang sangat sukar diamati meskipun dengan menggunakan teropong,
sekitar 30% adalah GBS yang mudah diamati dengan mata telanjang, selebihnya
adalah GBT yang juga mudah terlihat dengan mata telanjang. Perhatikan bahwa
berbeda dengan gerhana Matahari di mana hanya kita yang berada di jalur umbra
yang bisa menyaksikan GMT, pada gerhana Bulan kita semua yang mengalami malam hari
saat terjadinya gerhana dapat menyaksikan GBT.
C. Beberapa faktor yang memengaruhi
gerhana Bulan
1. Pengaruh jarak
Lain halnya dengan gerhana Matahari di mana variasi jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan berpengaruh pada jenis gerhana, pada gerhana Bulan variasi tadi hanya memengaruhi ukuran umbra maupun penumbra Bumi yang dilintasi Bulan. Hal ini berpengaruh pada durasi (lama) gerhana. Jika Bumi berada di jarak terdekatnya dengan Matahari sedang Bulan berada di jarak terjauhnya dari Bumi dan Bulan melintas tepat di tengah-tengah umbra maka gerhana Bulan yang terjadi dipastikan lebih lama daripada gerhana-gerhana pada kondisi jarak yang lain.
Lain halnya dengan gerhana Matahari di mana variasi jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan berpengaruh pada jenis gerhana, pada gerhana Bulan variasi tadi hanya memengaruhi ukuran umbra maupun penumbra Bumi yang dilintasi Bulan. Hal ini berpengaruh pada durasi (lama) gerhana. Jika Bumi berada di jarak terdekatnya dengan Matahari sedang Bulan berada di jarak terjauhnya dari Bumi dan Bulan melintas tepat di tengah-tengah umbra maka gerhana Bulan yang terjadi dipastikan lebih lama daripada gerhana-gerhana pada kondisi jarak yang lain.
2. Pengaruh perbedaan bidang
lintasan
Sama halnya dengan gerhana Matahari, perbedaan bidang lintasan mengakibatkan gerhana Bulan tidak terjadi di tiap purnama. Faktanya gerhana Bulan biasanya hanya terjadi 2 kali dalam setahun.
Sama halnya dengan gerhana Matahari, perbedaan bidang lintasan mengakibatkan gerhana Bulan tidak terjadi di tiap purnama. Faktanya gerhana Bulan biasanya hanya terjadi 2 kali dalam setahun.
Referensi : rachmanabdul.wordpress.com
Images : images.yourdictionary.com, starrynightphotos.com, astro.virginia.edu
Images : images.yourdictionary.com, starrynightphotos.com, astro.virginia.edu
0 komentar:
Posting Komentar