KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Klasifikasi terhadap media pembelajaran menurut Rudy Bretz

Menurut Rudy Bretz, mengklasifikasikan tentang media berdasarkan unsur yang pokoknya yakni gerak, suara, dan visual (yang berupa simbol, gambar, dan garis). Di samping dari itu juga, menurut Bretz yang membedakan antara media-media siar (telecommunication) dengan media rekaman (recording). Dan dengan demikian, media tersebut menurut taksonomi Bretz yang mengkelompokkan menjadi 8 (delapan) kategori:

1)      media cetak,
2)      media audio,
3)      media visual diam,
4)      media semi gerak,
5)      media visual gerak,
6)      media audio semi gerak,
7)      media audio visual diam,
8)      media audio visual gerak.

Klasifikasi terhadap media pembelajaran menurut Ahmad Rifa’i dan Sudjana

Menurut Ahmad Rifa’i dan Sudjana yang membedakan atau pun yang mengklasifikasikan media ke dalam 4 (empat) kelompok, yakni media grafis ( 2 (dua) dimensi), misal grafik, foto, dan gambar. Media 3 (tiga) dimensi, misal model yang susun dan model yang kerja. Media dalam proyeksi, misal media lingkungan (alam) dan OHP.
4. Klasifikasi terhadap media pembelajaran menurut R. Murry Thomas
Menurut R. Murry Thomas media yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang dari pengalaman, yakni :
1)      Pengalaman dari kata-kata (word only), misal program radio dan buku.
2)      Pengalaman dari benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misal foto dan gambar.
3)      Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misal bola.
5. Klasifikasi terhadap media pembelajaran menurut Soeparno
Klasifikasi media yang berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi :
media yang mempunyai karakteristik yang ganda, misal Film & TV.
media yang mempunyai karakteristik yang tunggal, misal radio.
Klasifikasi terhadap media yang berdasarkan dimensi presentasi nya, yang dibedakan menjadi beberapa antara lain :
a)      sifat dalam presentasi yakni presentasi kontinue, misal untuk TV, dan juga presentasi tak kontinue, misalnya untuk OHP.
b)      Lama dalam presentasi yakni presentasi sekilas, misal untuk TV, dan juga presentasi tak sekilas, misalnya untuk OHP.
Klasifikasi media berdasarkan lama pemakainya, bisa juga dibedakan menjadi :
a)      berdasarkan pada usia dan juga tingkat pendidikan di dalam pemakaian, yakni media bagi PT, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Dasar, dan Taman Kanak-kanak.
b)      berdasarkan dari jumlah pemakai, yaitu media bagi kelas besar, kelas kecil, maupun belajar individual,
Sebenarnya masih banyak lagi klasifikasi media untuk pembelajaran yang sudah diungkap oleh para pakar tertentu, akan tetapi mungkin hanya itu saja yang bisa penulis uraikan bagi artikel Klasifikasi Media Pembelajaran ini. Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan semua dan mudah-mudahan lain waktu penulis bisa berbagi lagi tentang pengklasifikasian media pembelajaran yang lainnya.

Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: media hasil teknologi cetak media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu: Media pembelajaran dua dimensi Media pembelajaran tiga dimensi Media pandang diam Media pandang gerak Benda sebenarnya presentasi verbal Presentasi grafis Potret diam Film Rekaman suara Simulasi Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata. Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu : Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga: Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik) Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya) Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb) Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/klasifikasi-media-pembelajaran.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: media hasil teknologi cetak media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu: Media pembelajaran dua dimensi Media pembelajaran tiga dimensi Media pandang diam Media pandang gerak Benda sebenarnya presentasi verbal Presentasi grafis Potret diam Film Rekaman suara Simulasi Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata. Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu : Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga: Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik) Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya) Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb) Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/klasifikasi-media-pembelajaran.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia


Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: media hasil teknologi cetak media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu: Media pembelajaran dua dimensi Media pembelajaran tiga dimensi Media pandang diam Media pandang gerak Benda sebenarnya presentasi verbal Presentasi grafis Potret diam Film Rekaman suara Simulasi Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata. Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu : Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga: Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik) Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya) Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb) Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/klasifikasi-media-pembelajaran.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: media hasil teknologi cetak media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Sihkabuden dalam (2002) bukunya mengklasifikasikan media dalam bentuk dan ciri fisiknya, yaitu: Media pembelajaran dua dimensi Media pembelajaran tiga dimensi Media pandang diam Media pandang gerak Benda sebenarnya presentasi verbal Presentasi grafis Potret diam Film Rekaman suara Simulasi Sedangkan Thomas (Sihkabuden, 2002:37) menggolongkan media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung, pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata. Menurut Schramm (I Wayan Satyasa, 2007 : 10) media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu : Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile Liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Dengan adanya beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan media dapat diklasifikasikan menjadi tiga: Media dua dimensi (media cetak, potret diam, media grafik, presentasi grafik) Media tiga dimensi (film, simulasi, diorama, benda sebenarnya) Media pandang dengar ( audio visual, film, rekaman suara, dsb) Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi media yang baku. Dengan kata lain, belum ada klalsifikasi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.Multimedia yang akan dikembangkan termasuk dalam kategori media hasil teknologi audio-visual..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/klasifikasi-media-pembelajaran.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Sumber: http://panduanguru.com/klasifikasi-media-pembelajaran-part-ii/

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger Widgets