Pengembanagan Wilayah

Modul ini akan membahas tentang teori dan konsep serta tujuan dari pengembangan wilayah. Secara lebih mendalam, paparan tentang pengembangan wilayah ini akan didasarkan pada teori-teori yang dijelaskan pada beberapa ahli yang terkait dengan pengembangan wilayah. Tak hanya itu, juga akan dijelaskan sejauhmana teori-teori pengembangan kewilayahan ini diterapkan di Indonesia, terutama aplikasinya di era Otonomi daerah dalam bentuk-bentuk program nyata.
Setelah membaca modul ini, mahasiswa/praja akan dapat :
a.    menjelaskan konsep umum dari pengembangan wilayah.
b.    menyebutkan 3 pengertian dari pengembangan wilayah yang dijelaskan beberapa ahli.
c.    menyebutkan 4 kelompok tujuan dari dilakukannya pengembangan wilayah.
d.    menjelaskan 4 teori pengembangan wilayah.
e.    menjelaskan 4 jenis program pengembangan wilayah yang dikembangkan di Indonesia

Konsepsi, Pengertian Dan Tujuan Pengembangan Wilayah

Perubahan yang ada di sekitar masyarakat, seperti globalisasi, pasar bebas, atau lainnya menyebabkan terjadinya pula perubahan dan dinamika sosial, ekonomi, bahkan spasial antar negara, antar daerah, antar kecamatan, hingga antar perdesaan. Revolusi teknologi pertanian sederhana menjadi industri, kemudian terjadi revolusi teknologi informasi, merupakan salah satu produk perubahan yang terjadi di masyarakat tersebut. Perubahan yang terakhir adalah hilangnya batas ruang dan waktu dalam banyak aktivitas manusia. Revolusi tersebut telah menyebabkan batas antara kawasan perkotaan dan perdesaan menjadi tidak jelas, terjadinya polarisasi pembangunan daerah, terbentuknya kota dunia (global cities), sistem kota dalam skala internasional, terbentuknya wilayah pembangunan antarnegara (transborder regions), serta terbentuknya koridor pengembangan wilayah baik skala lokal, nasional, regional dan internasional. Dari kondisi tersebut, maka lahirlah konsep globalisasi.

Bagi pembangunan, globalisasi ini memiliki dampak yang sangat luas. Secara sederhana bisa menyebabkan hal seperti di bawah ini:

  1. Terjadinya perubahan orientasi pembangunan yang bertumpu pada peningkatan individu, kelompok dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi persaingan global, sehingga memungkinkan masyarakat mampu bertahan (survive), mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraan.
  2. Adanya kecenderungan terjadinya perubahan peran lembaga non pemerintah seperti, pihak swasta, masyasrakat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pembangunan dan pembiayaan.
  3. Terjadinya peningkatan urbanisasi di pinggiran kota besar dibandingkan di dalam kota besar itu sendiri. Hal ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh Mc. Gee pada tahun 1980-an. Batas antara kawasan perkotaan dan pedesaan semakin tidak jelas akibat pertumbuhan ekonomi, Dimana kegiatan perkotaan telah berbaur dengan perdesaaan dengan intensitas pergerakan investasi, ekonomi dan penduduk semakin tinggi.

Atas dasar uraian di atas, pengembangan wilayah merupakan bagian penting dari pembangunan suatu daerah terutama di perdesaan yang sangat rentan dan berat menghadapi perubahan yang berskala global. Perubahan ini, jika tidak didukung suatu perencanaan wilayah yang baik dengan mempertimbangkan aspek internal, sosial dan pertumbuhan ekonomi akan berakibat semakin bertambahnya desa-desa tertinggal. 

Sumber: https://sites.google.com/a/uptik.ipdn.ac.id/ilmu-kewilayahan/home/modul-perkuliahan/pengembangan-wilayah

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger Widgets