A.
Museum Geospasial
Museum
Geospasial beralamat di Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Museum
ini didirikan pada tahun 2002 yang kemudian diresmikan pada tahun 2006. Museum
ini memiliki bentuk kerucut pada atapnya dan memiliki lorong yang menghubungkan
dua bangunan yang berbeda. Bentuk kerucut merupakan simbol dari Gunung Merapi,
sedangkan lorong melambangkan Sungai Opak dan Sungai Progo. Sekarang, Museum
Geospsial diketuai oleh Ari Dartoyo dan dikelola oleh Badan Informasi
Geospasial, Pemkab Bantul, dan Fakultas Geografi UGM. Museum Geospasial
didirikan untuk melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya, pesisir dan laut
untuk pengembangan IPTEK, melestarikan Gumuk Pasir dan menjaga kestabilan
wilayah pesisir pantai yang berbasis informasi geospasial.
Di dalam Museum Geospasial ini
terdapat banyak koleksi yang bisa kita pelajari seperti bebatuan (batu kapur,
batu apung dan lain-lain), biota laut (terumbu karang), berbagai jenis pasir
(pasir kasar sedikit terumbu karang, pasir halus, lempung kepasiran halus,
pasir kasar dan terumbu karang, pasir halus sedikit terumbu karang, dan
lain-lain), foto (foto pasca tsunami di Aceh), dan lain-lain.
Gambar A.1. Museum Geospasial
Selain sebagai
tempat rekreasi, Museum Geospasial ini juga berfungsi sebagai laboratorium yang
berguna untuk penelitian yang dilengkapi peralalatannya.
B.
Parangtritis
Parangtritis memiliki keanekaragaman ekosistem
dan wisata alam dan budaya. Wisata alam meliputi keindahan Pantai Parangtritis,
sedangkan wisata budaya meliputi Museum Geospasial. Selain wisata alam dan
budaya, terdapat wisata kuliner yang terkanal dengan kuliner sea food.
Tidak sedikit orang yang berkunjung di Pantai ini menikmati kelezatan kuliner
khas makanan laut.
Potensi
lain yang berada di wilayah Parangtritis diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Potensi Pariwisata
Gambar B.1. Wisata Pantai Parangtritis
Potensi
pariwisata yang ada di pesisir Pantai Parangtritis diantaranya wisata udara
(paralayang), wisata Kuliner (makanan khas laut/sea food), wisata budaya
(Museum Geosapsial) dan keindahan alamnya yang menajubkan.
2. Pertanian: Budidaya bawang, cabai dan
lain-lain
Di
kawasan pesisir Pantai Parangtritis meskipun tanhanya berupa pasir, tetapi
tanaman di kawasan tersebut tetap subur. Hal ini dikarenakan pasir tersebut
berasal dari Gunung Merapi yang dikenal kesuburannya.
3. IPTEK dan Pendidikan
Di Museum Geosapsial ini terdapat
berbagai macam teknologi seperti kincir angin, Ombrometer, Sollar Cell,
Receiver NoAA dan lain-lain.
4. Kelautan dan Perikanan
Banyak penduduk setempat yang bekerja seabgai
nelayan atau pedagang yang menjual aneka regam hasil laut seperti, ikan, cumi
dan lain-lain.
C.
Gumuk Pasir
Gumuk Pasir adalah gundukan bukit
atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk Pasir dapat dijumpai pada
daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk
mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk
tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah kering.
Gumuk Pasir ini adalah fenomena yang unik dan merupakan
komplek yang langka dimana Gumuk Pasir ini dapat terjadi di wilayah Pantai
Parangtritis. Gumuk Pasir ini merupakan representasi kecil dari gurun pasir. Gumuk
Pasir ini dapat terjadi di wilayah Pantai Parangtritis dikarenakan pengaruh “site”
Geografi wilayah yakni wilayah pesisir dan adanya bukit kapur (Karst)
dengan lereng curam/terjal, posisi pantai yang terbuka terhadap laut lepas
dengan tiupan angin kencang setiap waktu, adanya sumber materi pasir yang
melimpah dan daerah hulunya berupa pasir vulkanik yang terbawa oleh sistem
sungai ke Muara. Namun, Gumuk Pasir sekarang semakin menyempit karena banyaknya
vegetasi yang tumbuh diatasnya dan banyaknya bangunan rumah di wilayah
tersebut. Untuk itu dengan adanya Museum Geospasial ini diharapkan mampu
menjaga kelestarian Gumuk Pasir.
1. Bentuk Gumuk Pasir
a. Gumuk Pasir Sabit (Barchan), Gumuk Pasir tipe
barchan ini terbentuk pada daerah yang terbuka atau tidak memilikibarrier,
besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibanding
kemiringan yang membelakangi angin.
b. Gumuk Pasir Melintang (Transverse), Gumuk
Pasir tipe transverse terbentuk pada daerah tidak berpenghalang dan banyak
cadangan pasir, serta bentuk Gumuk Pasir ini menyerupai ombak dengan arah tegak
lurus terhadap angin.
c. Gumuk Pasir Tipe Parabolic, Gumuk Pasir tipe
parabolic berkebalikan dari tipe Barchan, yaitu kemiringan lereng yang
menghadap arah angin lebih curam, akibat banyak penghalang seperti pepohonan.
d. Gumuk Pasir Memanjang (Longitudinal) yaitu Gumuk
Pasir yang berbentuk lurus sejajar dengan arah angin. Gumuk Pasir ini
berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapat celah diantara bentkan Gumuk
Pasir awal.
Gambar C.1. Macam-macam Gumuk Pasir
Bentuk dari Gumuk Pasir bisa berubah, hal ini
disebabkan karena:
a. Perubahan sedimentasi di Sungai Opak
b. Kecepatan angin
2. Syarat Terbentuknya Gumuk Pasir
a. Pantai landai
b. Tersedia pasir sebagai pemasok material
c. Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat
d. Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang
dan surut cukup besar
e. Ada perbedaan tegas antara musim kemarau
dengan musim hujan
3. Proses terbentuknya Gumuk Pasir
a. Proses terbentuknya gumuk pasir di
Parangtritis berawal dari Gunung Merapi yang bererupsi atau mengeluarkan
material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir,
lahar panas, lahar dingin dan batu-batuan mengalir ke sungai-sungai yang
berhulu di Merapi, seperti Sungai Bedog, Boyong, Opak, Gendol, dan lain-lain.
Sungai-sungai yang membawa material vulkanik berkumpul membentuk suatu Daerah
Aliran Sungai dan menuju muara Opak.
b. Sampai di muara, material vulkanik tersebut
dihantam ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butiran sangat halus.
Deburan ombak dapat mengubah pasir menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02
mikron, sehingga mampu diterbangkan oleh angin dengan kecepatan 2m/s.
c. Aktivitas ombak dalam pembentukan gumuk pasir
tidak berhenti samapi disini saja. Pasir halus yang sudah terbentuk tadi
kemudian diendapkan menuju tepi pantai. Sesampainya di tepi pantai, pasir yang
basah tersebut mengalami pengeringan secara terus menerus oleh matahari. Pasir
yang kering tersebut terbawa tiupan angin menuju daratan.
d. Pasir yang terbawa angin mengendap di daratan
secara terus menerus. Endapan semakin banyak dan berkembang menjadi
gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini kemudian disebut Gumuk Pasir (bukit
pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki ciri khas sesuai arah hembusan
angin. Adanya bukit karst yang terletak di sebelah timur Parangtritis
menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga gumuk pasir
menghadap arah tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar