Museum Geospasial

Pada hari Sabtu, 14 Desember 2013 Mahasiswa PGSD Universitas PGRI Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Museum Geospsial. Kunjungan ke Museum Geospasial ini dilakukan pada mata kuliah IPS 1. Di sana kita bisa belajar mengenai wilayah pesisir Pantai Parangtritis dan gumuk pasir yang terjadi di daerah tersebut.



 A.    Museum Geospasial
Museum Geospasial beralamat di Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Museum ini didirikan pada tahun 2002 yang kemudian diresmikan pada tahun 2006. Museum ini memiliki bentuk kerucut pada atapnya dan memiliki lorong yang menghubungkan dua bangunan yang berbeda. Bentuk kerucut merupakan simbol dari Gunung Merapi, sedangkan lorong melambangkan Sungai Opak dan Sungai Progo. Sekarang, Museum Geospsial diketuai oleh Ari Dartoyo dan dikelola oleh Badan Informasi Geospasial, Pemkab Bantul, dan Fakultas Geografi UGM. Museum Geospasial didirikan untuk melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya, pesisir dan laut untuk pengembangan IPTEK, melestarikan Gumuk Pasir dan menjaga kestabilan wilayah pesisir pantai yang berbasis informasi geospasial.
            Di dalam Museum Geospasial ini terdapat banyak koleksi yang bisa kita pelajari seperti bebatuan (batu kapur, batu apung dan lain-lain), biota laut (terumbu karang), berbagai jenis pasir (pasir kasar sedikit terumbu karang, pasir halus, lempung kepasiran halus, pasir kasar dan terumbu karang, pasir halus sedikit terumbu karang, dan lain-lain), foto (foto pasca tsunami di Aceh), dan lain-lain.


Gambar A.1.  Museum Geospasial

Selain sebagai tempat rekreasi, Museum Geospasial ini juga berfungsi sebagai laboratorium yang berguna untuk penelitian yang dilengkapi peralalatannya.
B.     Parangtritis
Parangtritis memiliki keanekaragaman ekosistem dan wisata alam dan budaya. Wisata alam meliputi keindahan Pantai Parangtritis, sedangkan wisata budaya meliputi Museum Geospasial. Selain wisata alam dan budaya, terdapat wisata kuliner yang terkanal dengan kuliner sea food. Tidak sedikit orang yang berkunjung di Pantai ini menikmati kelezatan kuliner khas makanan laut.
            Potensi lain yang berada di wilayah Parangtritis diantaranya adalah sebagai berikut.
1.      Potensi Pariwisata


Gambar B.1. Wisata Pantai Parangtritis

                 Potensi pariwisata yang ada di pesisir Pantai Parangtritis diantaranya wisata udara (paralayang), wisata Kuliner (makanan khas laut/sea food), wisata budaya (Museum Geosapsial) dan keindahan alamnya yang menajubkan.
2.      Pertanian: Budidaya bawang, cabai dan lain-lain
                   Di kawasan pesisir Pantai Parangtritis meskipun tanhanya berupa pasir, tetapi tanaman di kawasan tersebut tetap subur. Hal ini dikarenakan pasir tersebut berasal dari Gunung Merapi yang dikenal kesuburannya.
3.      IPTEK dan Pendidikan
                 Di Museum Geosapsial ini terdapat berbagai macam teknologi seperti kincir angin, Ombrometer, Sollar Cell, Receiver NoAA dan lain-lain.
4.      Kelautan dan Perikanan
Banyak penduduk setempat yang bekerja seabgai nelayan atau pedagang yang menjual aneka regam hasil laut seperti, ikan, cumi dan lain-lain.

 C.    Gumuk Pasir
Gumuk Pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk Pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah kering.
Gumuk Pasir ini adalah fenomena yang unik dan merupakan komplek yang langka dimana Gumuk Pasir ini dapat terjadi di wilayah Pantai Parangtritis. Gumuk Pasir ini merupakan representasi kecil dari gurun pasir. Gumuk Pasir ini dapat terjadi di wilayah Pantai Parangtritis dikarenakan pengaruh “site” Geografi wilayah yakni wilayah pesisir dan adanya bukit kapur (Karst) dengan lereng curam/terjal, posisi pantai yang terbuka terhadap laut lepas dengan tiupan angin kencang setiap waktu, adanya sumber materi pasir yang melimpah dan daerah hulunya berupa pasir vulkanik yang terbawa oleh sistem sungai ke Muara. Namun, Gumuk Pasir sekarang semakin menyempit karena banyaknya vegetasi yang tumbuh diatasnya dan banyaknya bangunan rumah di wilayah tersebut. Untuk itu dengan adanya Museum Geospasial ini diharapkan mampu menjaga kelestarian Gumuk Pasir.

1.      Bentuk Gumuk Pasir
a.       Gumuk Pasir Sabit (Barchan), Gumuk Pasir tipe barchan ini terbentuk pada daerah yang terbuka atau tidak memilikibarrier, besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibanding kemiringan yang membelakangi angin.
b.      Gumuk Pasir Melintang (Transverse), Gumuk Pasir tipe transverse terbentuk pada daerah tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasir, serta bentuk Gumuk Pasir ini menyerupai ombak dengan arah tegak lurus terhadap angin.
c.       Gumuk Pasir Tipe Parabolic, Gumuk Pasir tipe parabolic berkebalikan dari tipe Barchan, yaitu kemiringan lereng yang menghadap arah angin lebih curam, akibat banyak penghalang seperti pepohonan.
d.      Gumuk Pasir Memanjang (Longitudinal) yaitu Gumuk Pasir yang berbentuk lurus sejajar dengan arah angin. Gumuk Pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapat celah diantara bentkan Gumuk Pasir awal.


Gambar C.1. Macam-macam Gumuk Pasir

Bentuk dari Gumuk Pasir bisa berubah, hal ini disebabkan karena:
a.       Perubahan sedimentasi di Sungai Opak
b.      Kecepatan angin

2.      Syarat Terbentuknya Gumuk Pasir
a.       Pantai landai
b.      Tersedia pasir sebagai pemasok material
c.       Gelombang mampu menghempaskan pasir ke darat
d.      Arus sepanjang pantai kuat, beda air pasang dan surut cukup besar
e.       Ada perbedaan tegas antara musim kemarau dengan musim hujan

3.      Proses terbentuknya Gumuk Pasir
a.       Proses terbentuknya gumuk pasir di Parangtritis berawal dari Gunung Merapi yang bererupsi atau mengeluarkan material vulkanik. Material tersebut berupa awan panas beserta debu, pasir, lahar panas, lahar dingin dan batu-batuan mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di Merapi, seperti Sungai Bedog, Boyong, Opak, Gendol, dan lain-lain. Sungai-sungai yang membawa material vulkanik berkumpul membentuk suatu Daerah Aliran Sungai dan menuju muara Opak.
b.      Sampai di muara, material vulkanik tersebut dihantam ombak laut selatan yang menggerus pasir menjadi butiran sangat halus. Deburan ombak dapat mengubah pasir menjadi butiran sangat halus berukuran 0,02 mikron, sehingga mampu diterbangkan oleh angin dengan kecepatan 2m/s.
c.       Aktivitas ombak dalam pembentukan gumuk pasir tidak berhenti samapi disini saja. Pasir halus yang sudah terbentuk tadi kemudian diendapkan menuju tepi pantai. Sesampainya di tepi pantai, pasir yang basah tersebut mengalami pengeringan secara terus menerus oleh matahari. Pasir yang kering tersebut terbawa tiupan angin menuju daratan.
d.      Pasir yang terbawa angin mengendap di daratan secara terus menerus. Endapan semakin banyak dan berkembang menjadi gundukan-gundukan pasir. Gundukan ini kemudian disebut Gumuk Pasir (bukit pasir). Gumuk pasir yang terbentuk memiliki ciri khas sesuai arah hembusan angin. Adanya bukit karst yang terletak di sebelah timur Parangtritis menyebabkan hembusan angin dari arah tenggara lebih kuat, sehingga gumuk pasir menghadap arah tenggara.


0 komentar:

Posting Komentar

Blogger Widgets